Kamis, 25 Desember 2008

Masa lalu

Masa lalu adalah tonggak sejarah yang ikut menentukan masa depan. Namun, ada kalanya bayangan masa lalu harus di campak jauh-jauh, bahkan dikubur dalam-dalam demi masa depan itu sendiri. Nah, hanya kitalah yang tahu mana yang harus dikenang dan mana yang harus dibuang.(RHOI)


Ya...tentu semua orang akan mempunyai masa lalu. Masa lalu yang apabila kita mengingat/membayangkannya membuat kita tersenyum, tertawa atau merasa bangga. Sehingga kita merasa enggan tuk melupakannya, bahkan justru berharap kapan masa lalu itu kan terulang lagi.

Namun sebaliknya, bagaimana jika masa yang kita lalui begitu suram, pahit menyakitkan dan hanya membuat air mata berlinang mengingat beban luka terlalu dalam didada? Nah, tentunya kita harus berusaha mencampakkan jauh-jauh dan menguburnya dalam-dalam. sehingga masa lalu itu tidak akan teringat lagi

Hidup akan terasa berat bila masa lalu masih menyiksa. Bayangannya serupa jerat, yang menahan langkah kita. Sehingga kita tidak akan dapat bergerak melangkah maju ke arah masa depan yang di inginkan selama masa lalu masih membelenggu kita.,

Masa lalu yang pahit bukan untuk disesali, tetapi diambil hikmahnya. Jadi tidak perlu berputus asa, trauma atau selalu memandang ragu apa yang datang.

Optimis gitu lho…..

Kamis, 18 Desember 2008

Konjungsi

MENGGUNAKAN KONJUNGSI ANTARKALIMAT, ANTARKLAUSA, dan ANTARPARAGRAF
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Konjungsi dapat dibagi menjadi lima macam menurut perilaku sintaksisnya. Kelima jenis konjungsi itu adalah:
1. konjungsi koordinatif
2. konjungsi subordinatif
3. konjungsi korelatif
4. konjungsi antarkalimat
5. konjungsi antarparagraf

Pada pelajaran ini akan dibahas konjungsi antarkalimat, konjungsi antarparagraf, dan konjungsi antarklausa.

1. konjungsi antarklausa yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Jika yang dihubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis sama disebut konjungsi koordinatif. Jika dua klausa itu memiliki status tidak sama dinamakan konjungsi subordinatif.
Adapun macam-macam konjungsi antarklausa meliputi:
Konjungsi koordinatif
a. dan (menyatakan penambahan)
b. tetapi (menyatakan perlawanan)
c. atau (menyatakan pemilihan)

Konjungsi subordinatif
a. sesudah, setelah, sebelum, sehabis sejak, selesai, ketika, sementara, sampai (menyatakan waktu)
b. jika, jikalau, asalkan, manakala (menyatakan syarat)
c. andaikan, seandainya, sekiranya. (menyatakan pengandaian
d. agar, supaya, biar (menyatakan tujuan)
e. biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, kandatipun (menyatakan konsesif)
f. seakan-akan, seperti, seolah-olah, sebagai, laksana (menyatakan pemiripan)
g. hingga, sehingga, sampai (menyatakan akibat)
h. sebab, karena, oleh karena, (menyatakan sebab)
i. bahwa (menyatakan penjelasan)

Konjungsi korelatif
a. baik………maupun
b. tidak hanya……..tetapi
c. demikian(rupa)………sehingga
d. apakah……..atau…..
e. entah……entah…….
f. Jangankan…….pun

2. Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi itu selalu memulai kalimat yang baru dan huruf pertamanya diawali huruf capital.
Yang termasuk konjungsi antarkalimat sebagai berikut;
a. biarpun demikian, sekalipun begitu, sungguhpun demikian, walaupun demikian (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu)
b. kemudian, sesudah itu, setelh itu, (menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan)
c. tambahan pula, lagi pula, selain itu, (menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya)
d. sebaliknya(mengacu kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya)
e. sesungguhnya, bahwasannya (menyatakan keadaan yang sebenarnya)
f. malahan, bahkan, (menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumya)
g. akan tetapi, namun ( menyatakan pertentanga keadaan yang dinyatakan sebelumnya)
h. dengan demikian menyakan konsekuensi)
i. oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan akibat)
j. sebelum itu (menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya
k. kecuali itu, menyatakan keeklusifan dari hal yng dinyatakan sebelumnya)

3. konjungsi antarparagraf yaitu, konjungsi yang digunakan memulai suatu paragraph. Hubungan dengan paragraph sebelumnya berdasarkan makna yang terkandung pada paragraph sebelumnya itu.
Konjungsi antarparagraf terdiri dari ;
- adapun
- akan hal
- mengenai
- dalam pada itu

BENTUK DAN JENIS KARANGAN

1. Narasi : menyajikan suatu perisiwa secara beruntun.

Contoh : “ Berawal dari obsesi kami untuk menembus puncak Merapi melalui jalur selatan, suatu ketika kami mencoba melakukan pendakian melalui Kinahrejo. Perjalanan di awali dari kampus kami menuju hutan wisata Kaliurang dengan menggunakan kendaraan umum. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju desa Kinahrejo. Mendung tebal menyelimuti lereng Merapi, tetapi kami tetap memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.”

2. Deskripsi : pelukisan atau penggambaran, mengajak pembaca untuk melihat yang kita lihat, mendengar yang kita dengar dan merasakan yanag kita rasakan.

Contoh : Aku benci melewati gang itu. Gangnya yang sempit selalu penuh dengan anak-anak bermain. Rumah-rumahnya kecil dan selalu berimpitan. Jalannya pun becek karena saluran air yang meluap. Bau got yang tersumbat oleh sampah-sampah menebarkan aroma yang menusuk hidung, membuatku selalu menutup hidung bila melewatinya. Karena itu semua, aku jadi enggan melawatinya.

3. Eksposisi : karangan yang memaparkan, menjelaskan atau menguraikan sesuatu kepada pembaca.

Contoh :

a. Eksposisi proses menjelaskan rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan suatu produk.

Pertama-tama bawang bombai, bawang putih dan paprika ditumis dengan margarine. Masukkan satu per satu wortel, jagung, daging ayam, daging asap. Campur santan dengan telur lalu masukkan ke dalam bahan yang telah di tumis. Lalu masukkan adonan ke dalam oven hingga kuning kecoklatan, lalu angkat. Hidangkan schothel jagung dalam keadaan panas”

b. Eksposisi ilustrasi keterangan tambahan berupa contoh, bandingan gambar, grafik dan sebagainya untuk memperjelas paparan. Jadi paragraf eksposisi ilustrasi adalah paragraf yng berupa keterangan tambahan yang memperjelas paparan atau eksposisi itu.

“ Ketua kelompok tani pertiwi parangjoro memaparkan bahwa sedikitnya 350 hektare tanaman padi di Parangjoro terancam puso akibat minnimnya air irigasi di wilayah tersebut. Perinciannya adalah sebagai berikut 250 hektare telah mengalami puso dan sisanya 100 hektare kekurangan air.”

4. Argumentasi : membuktikan sesuatu dengan pengamatan, analisis kita mengumpulkan fakta, angka-angka, diagram grafik dan lain-lain untuk membuktikan bahwa pendapat kita benar.

Contoh : Selokan itu sudah kotor. Rumput liar rimbun sekali dan sampah berserak-serak. Nyamuk senang bersarang dan bertelur di sini, karena airnya lama tergenang. Alangkah baiknya jika selokan itu dibersihkan sehingga tidak menimbulkan berbagai macam penyakit.

5. Persuasi : karangan ini tidak hanya membuktikan sesuatu tetapi mengajak pembaca untuk mengikuti pendapat atau anjuran kita.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ARGUMENTASI DAN EKSPOSISI

PERSAMAAN

A. Argumentasi dan paparan sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan dan keyakinan penulis.

B. Argumentasi dan paparan sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, statistic, grafik, gambar dan sebagainya.

C. Argumentasi dan paparan sama-sama memerlukan analisis dan sintesis pada waktu mengupas sesuatu.

D. Argumentasi dan paparan sama-sama mengupas sumber ide sebagai berikut : -pengalaman, - pengamatan dan penelitian,- sikap dan keyakinan. Daya khayal sebagai sumber ide kurang digunakan.

PERBEDAAN

A. Tujuan paparan hanya menjelaskan dan menerangkan, sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca akhirnya menyetujui bahwa pendapat, dan keyakinan kita benar.

B. Paparan menggunakan contoh grafik, table, statistic dan lain-lain untuk menjelaskan apa yang kita kemukakan. Argumentasi memberi contoh grafik, statistic dan lain-lain untuk membuktikan bahwa apa yang kita kemukakan itu benar.

C. Penutup pada akhir paparan biasanya menegaskan lagi apa yang telah diuraikan sebelumnya.

Penutup pada akhir argumentasi biasanya menyimpulkan apa yang telah diuraikan sebelumnya.

Sabtu, 06 Desember 2008

Indosiasat

Beberapa bulan lagi kita akan menggelar pesta yang bernama pemilu. Berbagai upaya dilakukan telah dilakukan,baik dari pihak penyelenggara (KPU) maupun dari sejumlah kontestan pemilu.
KPU jauh-jauh hari sudah mempersiapkannya, mulai dari apa saja yang dibutuhkan dan berapa uang yang dibutuhkan . Semua di kalkulasi sedetail mungkin sehingga tidak ada yang luput dalam anggaran.
Kontestan pun seakan tak mau kalah start, mereka juga sibuk merancang berbagai strategi guna meraup suara sebanyak-banyaknya. Seperti pepatah bilang sedia payung sebelum hujan, gunakan waktu dan sebaik mungkin. Apalagi jabatan atau kekuasaan masih dalam gengaman, tentu mudah sekali melakukannya.
Barusan saya dengerin berita diradio yang mana salah-satu beritanya tentang sebuah buku yang di terbitkan Ufuk Press dengan judul Parlemen Undercover yang memuat kisah-kisah sontoloyo wakil rakyat di negeri siasat. Agak terekejut saya mendengarnya, hal ini menambah pengetahuan tentang bagainana prilaku para wakil rakyat di perlemen. Beberapa waktu yang lalu juga telah banyak diberitakan, mulai dari video porno sampe' kasus suap-menyuap yang dilakukan para wakil rakyat.
Aduh,,, bagaimana ya jadinya negara kita, jika wakil rakyat yang kita pilih perilakunya begitu. Saya jadi pesemis pada pemilu nanti, jangan-jangan juga mereka sama, apalagi masih banyak dewan yang mencalonkan lagi. Padahal tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk pemilu jika hasilnya sama, tidak membawa kemakmuran dan kesehteraan rakyat.
Kayaknya kita perlu mengkaji ulang, apa pengaruhnya pemilu terhadap kesehteraan rakyat?

Kamis, 04 Desember 2008

Ka Flower

Ku lihat setangkai melati menwangi dibalik pagar. Hasrat hati tuk memetiknya begitu menggebu. Seolah sirna bau ketiak dan aroma keringat badan. Melupa akan tali yang masih melilit jiwa mengikat bunga seberang. Namun keberanian seakaan tak kumiliki, mulut jadi kaku tuk menutur. walau sesekali mata mencuri pandang. Hanya berharap pada hembusan angin tuk menyampaikan rasa.

Bravo Madura

Setelah membaca surat kabar jawa pos terbitan 03 Desember 2008 aku tersenyum bahagia. Berita yang saya baca pada halaman pertama yaitu tentang keputusan MK yang mengharuskan KPU Jatim menggelar pemilihan ulang di 2 Kabupaten (Bangkalan dan Sampang) dan perhitungan ulang di Pamekasan.
Hal ini juga membuat saya gak habis pikir, pertama, orang yang mengadili sengketa politik yaitu Mahfud.MD yang kelahiran Sampang. Kedua Ini merupakan tugas pertama sejak diangkat menjadi ketua MK untuk mengadili sengketa di wilyahnya dan kebetulan yang dipermasalahkan daerahnya sendiri Madura.
Menurut saya ini merupakan indikasi yang positif untuk kemajuan madura. Tak lama lagi jembatan suramadu akan rampung dan nantinya mobilitas madura surabaya akan cepat. Tentunya segala persiapan untuk itu harus dipersiapkan sedini mungkin seperti penataan SDM, infrastruktur dan lain sebagainya.
Namun apabila semuanya dibebankan pada pemerintah daerah amat berat, mengingat pendapatan daerah sangatlah minim. Hal itu dapat terlihat banyaknya masyarakat madura yang merantau keluar pulau. Penyebabnya tak lain adalah susah mencari kerja dan membuka lapangan kerja di madura.
Nah untuk menata madura perhatian dan bantuan pemerintah jatim sangatlah di harapkan. Pada pemilihan ulang nantinya yang akan dilakukan di daerah bangkalan dan sampang, klo saya ibaratkan sebuah pertandingan sepak bola. Fase ini merupakan adu pinalti setelah injuretime pada putaran ke-II. Babak ini adalah babak yang menentukan siapa pemenangnya.

Sekarang kita lihat pasangan mana yang mampu meraih hati masyarakat madura maka dialah pemenangnya. Setuju ngak ?